TikTok bermitra dengan Tokopedia


TikTok bermitra dengan Tokopedia.Pengenalan e-commerce ke dalam kehidupan masyarakat telah mengubah cara kita berbelanja dan bertransaksi. Kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan membuat banyak orang melihatnya sebagai ‘pasar’ jenis baru yang tidak memerlukan biaya masuk yang mahal. Banyak orang yang belum mengetahui bahwa sebelum lahirnya e-commerce, transaksi jual beli online pertama kali terjadi melalui jaringan media sosial khususnya di Indonesia. Sejak kemunculannya pada tahun 2000an, jumlah pengguna situs jejaring media sosial meningkat pesat dari hari ke hari.

Lebih lanjut, jejaring sosial tersebut tidak hanya dijadikan sebagai wadah untuk mengekspresikan diri, namun juga sebagai aktivitas yang dapat memberikan nilai tambah berupa keuntungan.


Saat itu, para pebisnis mulai menggunakan jejaring sosial sebagai media periklanan karena percaya bahwa mereka dapat menarik lebih banyak perhatian terhadap produk atau layanan yang mereka tawarkan. Namun seiring dengan semakin populernya jejaring sosial, penggunaannya yang awalnya digunakan sebagai media periklanan, kemudian menjelma menjadi media “transaksi jual beli”. Hal ini dengan cepat mengubah pola permainan bisnis dari bentuk tradisional transaksi langsung antara penjual dan pembeli menjadi bentuk dimana pembeli dapat dengan mudah memperoleh barang atau jasa yang mereka inginkan melalui internet atau jejaring sosial.


Fenomena ini kemudian dikenal dengan istilah social commerce, atau bidang e-commerce yang berkembang pesat, yang aktivitasnya memanfaatkan media sosial atau media digital lainnya untuk menghubungkan pelaku bisnis dan konsumen. Bahkan di Indonesia sendiri, konsep social commerce sudah ada cukup lama, dan kita mungkin sudah familiar dengan jual beli di forum-forum platform media sosial Facebook dan forum komunitas seperti Kaskus.

Sebelum e-commerce seperti yang kita kenal sekarang ada, banyak masyarakat Indonesia yang memulai bisnis online melalui kedua platform tersebut. Tak sedikit masyarakat yang menilai keberadaan kedua platform ini merupakan sebuah inovasi yang mengubah cara masyarakat melakukan transaksi jual beli.


Akhirnya seiring berjalannya waktu, social commerce mulai tergantikan dengan hadirnya raksasa e-commerce Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Blibli, Lazada, dll. Perubahan tersebut kembali mengubah pola bermain bisnis digital. Kehadiran e-commerce di Indonesia juga membawa lingkungan baru bagi dunia bisnis, dimana e-commerce menawarkan kemudahan yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan social commerce. Dari fitur yang membantu Anda menemukan apa yang Anda cari dengan lebih mudah dan cepat hingga fitur yang menjamin keamanan lebih baik.

Tinggalkan Balasan